20 Maret 2013

Seperti Anak yang Hilang


Aku pun mengakui seperti anak yang hilang itu. 
Ketika aku memutuskan untuk kembali, segala pikiranku telah dipenuhi oleh sesuatu yang tidak-tidak. Aku berpikir terlalu jauh, sangat jauh bahkan, sampai terlihatnya mustahil bagiku untuk dilakukan, dan akhirnya mengurungkan niat untuk kembali.

Padahal Bapa menungguku di rumah. Dengan penuh kasih dan kesabaran, juga terus-menerus berdoa agar anaknya segera sadar dan kembali.

Karena itulah, ketika anaknya mulai tampak, sang ayah berlari menghampirinya untuk memeluknya erat-erat. Ayahnya sangat merindukan anak yang amat dikasihinya itu. Semua tindakan anaknya adalah masa lalu baginya. Ia mengampuni... Ia merangkulnya kembali...

Don’t think too much, Vlyne...
Bukuku ini penulisnya adalah Tuhan, bukan kamu. Kamu hanya perantara-Nya saja. Dan tentunya, IA terlebih ingin buku ini dibaca oleh sebanyak mungkin orang di luar sana, supaya mereka tidak lagi bersedih melainkan bersukacita, tidak lagi mengasihani diri sendiri melainkan mensyukuri segalanya, tidak lagi pasrah jadi korban melainkan memandang dirinya berharga, indah, full of potention.
Kamu hanya perlu mengingatkan mereka lagi. Seperti yang Yunus lakukan dan Tuhan ingin kamu melakukannya juga sekarang.

Guys, HE (GOD) cares about you. DIA ingin memenuhi janji-Nya, memberikan padamu masa depan yang indah dan cemerlang. You just need to trust HIM, every single day and always. Don’t think too much...