20 Oktober 2014

Apakah Salah Kalau Wanita Memiliki Standar/Kriteria Untuk Pria?

Pertanyaan di atas pernah beberapa kali ditanyakan ke saya oleh beberapa orang teman. Datangnya juga random, berasal dari wanita maupun pria. "Apakah seorang wanita perlu memiliki standar/kriteria? Dan salahkah kalau memilikinya, takut terlalu tinggi atau malah terlalu rendah?"

Waktu ditanya pertama kali, saya sempat terdiam sejenak. Tapi setelah saya renungkan, kembali saya berpikir bahwa hal ini sangat penting. Ya, penting bagi wanita memiliki standar atau kriteria pria yang diinginkannya... 

Seperti ketika hendak mengikuti sebuah ekstrakurikuler atau bergabung dalam komunitas. Pertama-tama, yang akan kita perhatikan tentu standar yang diinginkan dan apakah ketentuannya sesuai dengan yang diharapkan. Kita tidak mungkin masuk komunitas bikers (misalnya), kalau kita saja tidak bisa naik sepeda (seperti saya, hehe...). Atau masuk dalam sanggar tari, tapi waktu latihan selalu bentrok dengan waktu kuliah. Jelas, kita akan berpikir ulang... Bahkan saya yakin, ketika kita telah menjadi anggota dari salah satu tempat gym yang memiliki beragam kelas atraktif pun, kita akan melakukan hal yang sama, memilih kelas yang sesuai dengan standar/kriteria kita. Mungkin kita akan coba-coba dulu di awalnya, tapi setelah itu, kita pasti akan mengambil keputusan mengikuti kelas-kelas tertentu saja.

Juga, ketika melamar pekerjaan. Yang akan kita pilih adalah standar sesuai pendidikan atau kesukaan/passion kita. Jarang sekali (bukan berarti tidak mungkin), kita memilih pekerjaan yang belum pernah kita pelajari atau mengerti lantaran ingin mencobanya dulu, ataupun ingin tahu seperti apa dunia tersebut. Mungkin kita akan melakukan pekerjaan ini sebagai pekerjaan tambahan atau part-time. Tapi, saya kira perasaan "ingin coba-coba" biasanya berlangsung sementara, jarang lama, dan akhirnya berujung pada keputusan ingin melanjutkan atau menghentikannya.

Maka, begitu juga dengan pemikiran, perlukah seorang wanita memiliki standar untuk pria dalam hidupnya, terutama jika hubungan yang dijalani ke depannya akan serius. Jelas saya katakan, "SANGAT PERLU..."

Ditambah lagi kenyataannya hingga saat ini saya belum pernah mendengar ada seorang yang berkata, "Saya mau pacaran sama siapa saja. Tak peduli dia baru membunuh orang tadi malam atau baru masuk atau keluar dari penjara. Saya mau dengannya..." Tolong selamatkan dan bangunkan teman Anda yang berkata demikian :)

Sehingga, kalau penting untuk memiliki kriteria, pertanyaannya sekarang, "Apa standar/kriteria yang harus ada?" 
Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, saya kira hanya Anda yang bisa menjawabnya, karena... 

Semua bergantung dari seberapa baik Anda mengenal diri sendiri

Jika Anda memahami diri sendiri dengan baik, tahu persis apa yang Anda suka dan tidak, apa yang ingin Anda raih ke depannya atau tidak, maka pria yang memiliki standar/kriteria tersebut, ia akan mendukung, bahkan membantu Anda menuju ke sana. Dan itu semua dapat terjadi akibat pengenalan diri Anda sendiri...

Ibarat sebuah pengukuran, kita akan terbiasa menempatkan sesuatu berdasarkan urutannya. Beberapa berkata, "Yang terutama: Seiman". Yang lainnya, "Sudah mapan dan cinta keluarga." Ada juga yang berujar, "Yang penting: Dia dewasa. Jika sudah duda/janda, tidak apa." Well, untuk ketentuan ini saya akan bebaskan Anda berpikir. Karena, lagi, hanya Anda yang dapat menjawab dan menentukannya.

Tapi bagi saya yang terpenting, alangkah baiknya kalau Anda memiliki standarnya dulu, terlepas seperti apa urutan/tingkatnya nanti buat Anda. Jangan terbalik, Sahabatku...

Di sebuah acara eliminasi atau kompetisi, tidak pernah kita lihat sebaliknya. Mulai dari: Top 1, Top 5, Top 10, Top 40, dst --> No, tidak pernah terjadi demikian. Selalu dimulai dari banyak menjadi sedikit: Top 20, Top 10, Top 5, Top 3, akhirnya pemenang Top1. 


Begitu juga dalam menentukan standar/kriteria pria untuk Anda. Adalah normal kalau Anda memiliki standar/kriteria yang sangat banyak di awal. Ini tidak buruk, justru pertanda Anda sangat mengenal diri sendiri dengan baik. Tapi pada akhirnya, Anda akan mulai menempatkannya dalam Top 10, Top 5, Top 3. Justru bukan tak mungkin urutannya jadi berganti, yang tadinya prioritas turun ke nomor 2, yang tadinya ada menjadi Anda buang karena ada yang lebih penting.

Jadi, Sahabtku, hanya Anda yang dapat membuatnya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Harapan saya, teruslah bijak dalam menentukannya karena ini tentang masa depan Anda. So obviously, you must think about it so serious...


Buku "Are You Still 'Single'?" masih:
Harga Promosi Rp 58.000,- s/d pembeli ke-500
Jika membeli 9 buku, gratis 1 buku untuk kamu
Dapat dikirim via pos

For order, please contact me: 08159878975
WA: 081805509562. Email: evelyne.priscilla@gmail.com